PADI SAWAH MEDTECINDO (PSM) MENINGKATKAN 70% DASAR – DASAR EMITEN GROUP
Oleh :
DR. Dr. Hc. Ir. Hazhi H. Agus Darmanto, Lc., WR., WD., MPd., MM., MBO
DR. Dr. Hc. Hazhi Eko Setyo Nugroho, Lc., SE., WR., WD., MM., MBO
DR. Dr. Hc. Hajjah Nur Cholifah, Lc., SE., CA., CCA., WR., WD., MM
- - Pengolahan tanah I dilakukan 30 hari sebelum tanam dengan cara dibajak sedalam 20 – 30 cm. Pengolahan tanah II dilakukan 15 hari sebelum tanam dengan cara dibajak berlawanan arah dari pengolahan tanah I.
- - Perbaikan pematang dan perbaikan saluran air pada saat pengolahan tanah II, berfungsi untuk membongkar sarang tikus dan mengendalikan gulma yang ada dipematang.
- - Sawah digaru 5 hari sebelum tanam, agar berlumpur dan rata.
- - Selama pengolahan tanah, lahan terus digenangi air agar sisa – sisa tanaman cepat busuk dan tanah tidak menjadi padat.
Pesemaian
- - Kebutuhan benih 25 – 40 kh per hektar.
- - Pengolahan tanah pesemaian dengan cara dicangkul sehingga menjadi lumpur, selanjutnya dibuat bedengan ukuran lebar 2 m dan panjang sesuai dengan kondisi lahan.
- - Benih direndam selama 24 jam dan diperam selama 24 jam.
- - Benih disebar rata, untuk hektar dibutuhkan lahan pesemaian seluas 500 meter persegi.
- - Pemupukan dengan dosis 2 liter ASIMILANO diberikan 1 hari sebelum sebar benih.
- - Bibit siap ditanam setela berumur 22 – 25 hari di pesemaian.
- - Untuk menanggulangi hama di pesemaian, dianjurkan diberikan 2 kg Petrolur – 3G / Sidafur – 3G disebar merata.
- - Dosis pupuk untuk tanaman padi sawah 50 liter ASIMILANO, 300 kg PULAMI kotoran sapi an 200 kg PULAMI kotoran ayam per hektar atau dapat menggunakan 50 liter ASIMILANO, 300 PULAMI kotoran sapi, 150 kg PULAMI kotoran ayam dan 100 kg PULAMI kotoran kambing.
- - Pembuatan jarak tanam sesuai dengan yang dikehendaki.
- - Tanah sawah dibuat macak – macak dan pintu air ditutup, kemudian dilakukan pemupukan dasar dengan dosis 50 liter ASIMILANO, 150 kg PULAMI kotoran sapi dan 50 kg PULAMI kotoran ayam atau 50 liter ASIMILANO, 150 kg PULAMI kotoran sapi dan 100 kg PULAMI kotoran kambing per hektar, untuk menanggulangi hama sebaiknya diberikan 17 kg Petrofur – 3G / Sidafur – 3G per hektar disebar merata bersama pupuk dasar.
- - Pupuk dicampur hingga homogeny dan disebar merata pada lahan sawah.
- - Jarak tanam 20 cm x 20 cm dengan jumlah populasi 250.000 rumpun per hektar.
- - Jarak tanam jajar legowo 10 cm x 20 cm x 40 cm atau populasi 333.333 rumpun per hektar.
- - Tanam 1 – 3 bibit tiap rumpun.
Pupuk Susulan
- - Pupuk susulan 1 diberikan umur 15 – 20 HST dengan dosis 150 kg PULAMI kotoran sapid an 50 kg PULAMI kotoran ayam per hektar.
- - Pupuk susulan II diberikan pada umur 30 – 35 HST dengan dosis 100 kg PULAMI kotoran ayam per hektar.
- - Pupuk dicampur dan disebar merata pada kondisi lahan macak – macak dan semua pintu air ditutup.
- - Pemberian pupuk susulan sebaiknya dilakukan setelah tanaman kering (tidak ada embun yang menempel pada daun) agar pupuk tidak menempel pada daun tanaman.
Pemeliharaan
- - Penyulaman dilakukan paling lambat 10 HST.
- - Lahan sawah digenangi air dengan ketinggian 5 – 10 cm.
- - Penyiangan dilakukan sebelum pemupukan susulan I dan II, dengan cara mencabut gulma dan dibenamkan (untuk gulma berdaun lebar) atau dibuang ke pematang (untuk rumput teki atau rumput grinting).
- - Beberapa hama yang perlu diwaspadai ;
- Wereng coklat (Nilaparvata lugens),
- Wereng hijau (Nephotettix sp.),
- Penggerek batang padi putih (Tryporyza innotata),
- Hama putih palsu (Cnaphalocrosis medinalis),
- Sundep (Tryporiza sp.),
- Walang sangit (Leptocoriza sp.),
- Tikus (Rattus sp.).
- - Penyakit yang perlu diwaspadai ;
- Kerdil rumput / Grassy stunt,
- Bercak coklat (Helmintosporium oryzae),
- Virus tungro,
- Hawar daun,
- Bakteri Xantomonas oryzae.
- - Untuk pengendalian hama / penyakit sebaiknya mengacu pada system pengendalian hama / penyakit yang ramah lingkungan.
Panen dan Pasca Panen
- - Lahan dikeringkan 10 hari sebelum panen.
- - Panen dilakukan pada umur 90 – 100 hari, dengan tanda seluruh tanaman Nampak menguning, isi gabah sudah keras dan sukar dipecah serta belum terjadi kerontokan.
- - Panen dengan cara memotong batang padi, kemudian dirontokan dengan mesin perontok padi.
- - Untuk mendapatkan gabah kering giling dengan kadar air 14% diperlukan penjemuran 5 – 7 hari.
- - Kadar air untuk gabah kering simpan 12%.
- - Produksi 8 – 9 ton per hektar gabah kering panen.
- - Setahun panen 3 x dengan Pola Menerus.
Jenis Pupuk
|
Takaran
|
Takaran dan
Waktu pemupukan
|
||
Dasar
|
Susulan I
(15 – 20 HST)
|
Susulan II
(30 – 35 HST)
|
||
ASIMILANO
Cair
|
50
liter
|
50
liter
|
-
|
-
|
PULAMI
KS
|
300
kg
|
150
kg
|
150
kg
|
-
|
PULAMI
KA
|
200
kg
|
50
kg
|
50
|
100
|
Jumlah
|
50
liter + 500 kg
|
50
liter + 200 kg
|
200
kg
|
100
kg
|
Jenis Pupuk
|
Takaran
|
Takaran dan
Waktu pemupukan
|
||
Dasar
|
Susulan I
(15 – 20 HST)
|
Susulan II
(30 – 35 HST)
|
||
ASIMILANO
Cair
|
50
liter
|
50
liter
|
-
|
-
|
PULAMI
KS
|
300
kg
|
150
kg
|
150
kg
|
-
|
PULAMI
KA
|
150
kg
|
-
|
50
|
100
|
PULAMI
KK
|
100
kg
|
100
kg
|
-
|
-
|
Jumlah
|
50
liter + 550 kg
|
50
liter + 250 kg
|
200
kg
|
100
kg
|
Note : KS (Kotoran Sapi), KA
(Kotoran Ayam) dan KK (Kotoran Kambing)
Sumber : Guide Book KAIZENMEIJI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar