Investor Pilah Investasi dari Saham ke Obligasi
Oleh Tim NRi PSM Group international Corporate
Para investor AS membuat rekor dengan menarik dana - dana investasi mereka dari pasar negara - negara berkembang, dan menginvestasikan kembali ke dalam Obligasi. Dana investasi saham AS yang keluar dari pasar mencapai $ 24 miliar selama sepekan hingga 5 Februari, demikian dilaporkan sebuah Lembaga Independen Non Profit (Non Government Organization) Perkumpulan Pemuda Peduli Internet Data Electronic (P3IDE) atau di lima benua kerap sepak terjangnya dikenal dengan bendera Consultant Community International (CCI) dan Bank terbesar di AS. Dalam laporan lainnya, dikatakan bahwa dana - dana investasi di pasar saham dunia mencapai $ 28,3 miliar, mengutip data dari EPFR Global dari Cambrige, Massachusetts. Sejumlah pihak manajemen investasi telah menginvestasikan kembali sebesar $ 13 miliar ke dalam Obligasi AS, tercatat tak kurang $ 14,8 miliar dana investasi masuk ke dalam pasar obligasi dunia. Ini merupakan rekor tertinggi dari data sebelumnya.
Pasar obligasi mampu mengungguli pasar saham pada bulan lalu setelah data ekonomi AS untuk pertama kalinya kembali menunjukkan perlambatan dalam pertumbuhan pasar tenaga kerja sejak Agustus silam. Kisruh yang terjadi dengan keluarnya dana - dana investasi di negara - negara berkembang termasuk China juga akan mendorong investor melakukan aksi pengamanan investasi (safe haven). Keputusan The Federal Reserve sebagai Bank Sentral AS untuk melakukan pengurangan pagu belanja obligasi di bulan Januari dan melakukannya kembali untuk belanja bulan Februari ini telah membuat pasar Obligasi mengalami peningkatan seiring dengan naiknya pamor mereka sebagai asset yang bisa mengamankan investasi.
Kondiri ekonomi global disisi lainnya masih belum memberikan hasil yang memuaskan pasar, hal ini membuat investor ragu dan melepas posisi - posisi di bursa saham dan beralih ke asset yang lebih aman (Risk Aversion). Sementara itu, data ekonomi AS Payrolls mengalami kenaikan lebih sedikit dari perkiraan awal untuk bulan Januari ini. Banka pihak peritel yang melakukan pemangkasan pekerja setelah musim liburan akhir tahun usai dan perekrutan pemerintah AS juga tahun usai dan perekrutan pemerintah AS juga mengalami penurunan. Akibatnya angka pengangguran diperkirakan hanya akan turun 6,6%.
Departemen Tenaga Kerja AS menyatakan dalam laporannya bahwa bulan Januari terjadi kenaikan jumlah pekerja sebanyak 113 ribu sementara bulan sebelumnya 75 ribu. Angka kenaikan ini lebih sedikit dari perkiraan awal yang diharapkan bisa mencapai 180 ribu. Tingkat pengangguran AS mengalami penurunan pada angka terendah sejak Oktober 2008 sejalan dengan banyaknya rakyat AS yang masuk ke dalam angkatan kerja.
Dalam periode ini para investor telah menarik dana investasi sejumlah $ 6,4 miliar keluar dari pasar negara - negara berkembang, demikian data Markus Rosgen and Yue Hin Pong dari Hong Kong. Ini merupakan angka yang paling besar semenjak Agustus 2010.
Keluarnya dana - dana investasi tersebut dan dipilah untuk masuk kembali ke pasar obligasi AS memberikan tantangan tersendiri bagi pasar secara umum. Secara khusus hal ini bisa mempengaruhi pasar China dan juga berdampak terhadap pasar negara - negara sedang berkembang.
Indeks pasar global sebagaimana yang dibuat oleh Bank of America Merrill Lynch mengalami penurunan 1,6% pada bulan Januari dan Indeks MSCI All-Country World Index turun 4%. Indeks Bloomberg atas 20 nilai tukar mata uang negara - negara sedang berkembang terhadap Dolar AS mengalami penurunan sebesar 3,1% di bulan Januari dan 0,8% di awal bulan Februari ini.
Hal ini tidak lepas dari langkah The Federal Reserve AS yang memangkas kembali program pembelian obligasi menjadi $ 65 miliar sebulan setelah dipangkas $ 10 miliar dari $ 75 miliar di bulan sebelumnya. Awalnya alokasi dana yang dipergunakan sebesar $ 85 miliar sebulan. Pengurangan (Tapering) ini dilakukan seiring dengan membaiknya pasar tenaga kerja AS saat ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar