KAMBING
Oleh Rusianto, Nuky
(Doctor Honoris Causa Veterinary Medical from South Africa)
PENCEGAHAN
DAN CARA PENANGANAN PENYAKIT PADA KAMBING
Bloating (Kembung atau masuk angin )
Kambing
yang terjangkit ini biasanya dikarenakan terlalu banyak mengkonsumsi pakan
hijauan terutama rumput yang masih muda atau rumput yang berembun (basah),
sehingga akan menimbulkan produksi gas yang berlebih dalam perut kambing.
ciri-ciri ternak yang terserang penyakit ini memiliki berbagai gejala , antara
lain (1) bagian perut kembung, sa'at diraba terasa keras dan ternak merasa
sakit; (2) susah dalam proses BAB ( buang air besar ); (3) sa'at berbaring
kambing akan mengalami kesulitan untuk berdiri kembali. Program pengendalian
yang biasa dilakukan, untuk pencegahan bisa di lakukan langkah-langkah sebisa
mungkin kambing tidak memakan rumput yang masih muda atau mengandung tetes
embun, atau tidak digembalakan pada pagi hari, bisa juga memberikan obat masuk
angin yang tersedia di toko_toko atau apotik.
Cacingan
Penyakit
cacingan merupakan penyakit yang paling sering terjadi pada kambing. Penyakit
ini disebabkan oleh parasit internal pada saluran pencernaan kambing. Banyak
sekali jenis cacing yang dapat menimbulkan cacingan pada kambing, antara lain
Trichuris sp., Oestophagostomum sp., dll. Gejala cacingan, sbb (1) kambing
kurus, lemah, serta lesu; (2) nafsu makan berkurang; (3) bulu serasa kasar dan
berdiri, kusam atau bahkan rontok berlebih; (4) perut buncit dan kepala agak
menunduk; (5) biasanya diare. Pencegahan yang dapat dilakukan, antara lain
kebersihan kandang harus selalu terjaga. Kambing yang terkena cacingan dapat
diobati dengan pemberian obat cacing secara teratur.
Scabies
Penyebab
penyakit ini adalah ektoparasit, yaitu Sarcoptes scabiei. ciri-ciri yang
timbul, antara lain (1) kambing kurus; (2) terdapat bercak merah pada kulit,
bersisik dan gatal. Program pengendalian dan pencegahan yang biasanya
dilakukan, antara lain kandang dan ternak ( kambing ) sebisa mungkin selalu
bersih dan steril, isolasi bagi ternak yang terinfeksi penyakit tsb,mencukur
bulu pada bagian yang terjangkit dan pemberian anti parasit seperti Ivomec bagi
ternak terinfeksit (terapi) dan kambing yang sehat sebagai imunisasi,
Pink
Eye
Penyakit
ini biasanya disebabkan mata kambing terkena benda-benda tajam, sebagai contoh
ujung kayu, debu,bekatul sa'at pemberian pakan dan duri atau dapat juga di
sebabkan oleh parasit. Gejala penyakit ini antara lain (1) mata berair dan
kemerahan; (2) selalu menghindar dari sinar matahari; (3) biasanya diikuti
pembengkakan di sekitar mata dan lebih parah ternak bisa menjadi buta permanen
jika tidak di tangani secara langsung dan berkala.isolasi ternak yang
terjangkit karna penyakit jenis pinkeye sangat mudah menulari ternak lain.
Pengendalian penyakit yang dapat dilakukan diantaranya adalah menghindari
pemberian hijauan yang terdapat duri,cacah halus pakan, pembersihan
kandang,bersihkan ternak menggunakan air hangat dan pemberian salep mata
disarankan pada kambing yang menderita pink eye tersebut.
Orf
atau Dakangan
Penyebabnya
adalah kambing terkena rumput yang berbulu atau debu dari konsentrat ketika
makan kemudian timbul infeksi. Gejala klinis penyakit ini adalah adanya
benjolan dan keropeng hitam pada sekitar mulut. Penyakit ini dapat dikendalikan
dengan program vaksinasi. Pengobatan penyakit ini, yaitu dengan membuat luka
baru pada keropeng dan beri preparat iodium dan suntik dengan antibiotik.
Antraks
Penyebab
penyakit ini adalah Bacillus anthracis yang menular melalui kontak langsung,
makanan atau minuman, dan dapat juga melalui pernafasan. gejala ternak yang
terjangkit virus antraks antara lain, (1) demam tinggi, badan lemah, dan
tubuh gemetar; (2) gangguan pada pernafasan; (3) pembengkakan pada kelenjar
dada, leher, alat kelamin, dan badan penuh bisul; (4) terkadang darah berwarna
merah kehitaman keluar melalui lubang hidung, telinga, mulut, anus, dan alat
vital; (5) kotoran ternak cair dan sering bercampur darah; (6) limpa bengkak
dan berwarna kehitaman. Program pengendalian penyakit antraks adalah dengan
membakar kambing yang mati.
Penyakit
Mulut Dan Kuku (PMK) atau Apthae Epizootica (AE)
Penyebab
penyakit ini adalah virus dan menular melalui kontak langsung melalui air
kencing, susu, air liur, dan benda lain yang tercemar virus AE. Gejala penyakit
ini di antara lain (1) rongga mulut, lidah, dan telapak kai atau kikil melepuh
serta terdapat tonjolan bulat berisi cairan yang bening; (2) demam atau panas,
terkadang suhu badan menurun drastis dan tidak stabil; (3) nafsu makan menurun
bahkan tidak mau makan sama sekali; (4)keluarnya air liur yang berlebihan.
Pengendalian penyakit ini dengan cara vaksinasi serta pada kambing yang
terinfeksi diisolasi dan diobati secara terpisah sebisa mungkin kandang isolasi
jauh dari kandang ternak yng sehat.
Mastitis
Mastitis merupakan peradangan pada kambing
ataupun puting yang sangat sering dijumpai pada ternak kambing perah, penyakit
ini sangat merugikan peternak karena dapat mengurangi jumlah produksi
susu dan susu yang di hasilkan kurang baik kualitasnya. Mastitis sering kali
diakibatkan oleh infeksi bakteri staphylococcus aureus ataupun saat proses
pemerahan yang kurang sempurna sehingga susu belum sepenuhnya habis pada sa'at
pemerahan berlangsung. Mastitis dibagi menjadi 2 yaitu klinis dan subklinis,
kejadian mastitis subklinis merupakan yang paling sering terjadi di Indonesia
karena tidak menimbulkan gejala klinis tetapi hanya menyebabkan penurunan
produksi susu. Pengujian mastitis subklinis dapat dilakukan dengan IPB-mastitis
test 1. Pengobatan mastitis dapat dilakukan dengan pemberian antibiotika
intra-mammary yang disertai dengan perbaikan proses pemerahan.
Radang
Kuku atau Kuku Busuk
Penyakit
ini menyerang kambing yang dipelihara dalam kandang yang basah dan kotor.
Gejala penyakit ini, yaitu (1) mula-mula sekitar celah kuku bengkak dan
mengeluarkan cairan putih keruh; (2) kulit kuku mengelupas; (3) tumbuh benjolan
yang menimbulkan rasa sakit; (4) sapi pincang dan akhirnya kambing mengalami
kelumpuhan. pengobatan dan penanganan dapat di lakukan dengan cara memotong
kuku pada ternak,kemudian bisa di siramkan alkohol supaya kuman dan bakteri
pada bagian terinfeksi mati,perban kaki kambing tsb dan hindarkan kambing pada
tempat-tempat kotor.
NB
: sebaiknya kandang dan ternak selalu bersih agar ternak dan peternak merasa
nyaman.
I.
PENYAKIT DAN KESEHATAN KAMBING
A. PENYAKIT KAMBING
1.
Penyakit Cacingan
Penyebab
Penyakit cacingan pada
kambing dapat disebabkan oleh cacing gilig, pipih dan cacing pita.
Gejala
Kambing semakin kurus,
bulu berdiri dan kusam, nafsu makan berkurang, kambing terlihat pucat, kotoran
lembek sampai mencret.
Penanganan
1. Obat
tradisional
a. Daun nanas
yang dikeringkan dan dihaluskan, kemudian ditimbang 300 mg untuk 1 kg berat
badan kambing, dicampur air, selanjutnya diminumkan dan diulang 10 hari sekali
(jangan diberikan pada ternak bunting).
b. Daun nanas
segar dihilangkan durinya, ditimbang 600 mg untuk 1 kg berat badan kambing,
kemudian diberikan pada kambing dan diulang 10 hari sekali (jangan diberikan
pada ternak bunting).
2. Obat
pabrikan
Biasanya
menggunakan albendazole, valbanzen atau ivermectin yang
diulang setiap 3 bulan sekali.
Pencegahan
a. Jagalah
kandang tetap bersih dan kering.
b. Buanglah
kotoran, sampah dan sisa pakan jauh dari lokasi kandang atau dibuat kompos.
c. Jangan
menggembalakan kambing pada pagi hari dan pada satu area (usahakan
berpindah-pindah).
d. Jangan
berikan rumput yang masih berembun.
e. Sabitlah
rumput 2-3 cm di atas permukaan tanah.
2.
Penyakit Kudis (Scabies/Kurap)
Penyebab
Parasit kulit (Sarcoptes
sp)
Gejala
a. Kulit
merah dan menebal.
b. Gatal
dan gelisah, sering menggaruk-garukkan kulit yang terinfeksi pada dinding
kandang.
c. Bulu
rontok.
d. Bagian
tubuh yang sering diserang muka, telinga, pangkal ekor dan leher.
Penanganan
1. Obat
tradisional
a. Oli 1
cangkir + cuka 1 sendok makan + belerang yang sudah dihaluskan 1 sendok makan
atau 4 siung bawang merah yang sudah dihaluskan, kemudian semua bahan dicampur
dan oleskan 2x sehari pada kulit kambing sampai sembuh.
b.
Belerang dihaluskan 3 sendok makan + 1 sendok makan minyak goreng oleskan 2x
sehari sampai sembuh.
2. Obat
pabrikan
Suntik dengan
Ivermectin secara sub cutan (dibawah kulit).
Pencegahan
a. Jauhkan
kambing sakit dengan kambing sehat.
b. Bersihkan
kandang setiap hari, lebih baik lagi menggunakan sabun atau zat pembersih
kandang.
c. Jagalah
kebersihan kambing dengan memandikan kambing dengan larutan asumtol 2%.
d. Mencuci
tangan sebelum dan sesudah bersentuhan dengan kambing.
3.
Penyakit Diare
Penyebab
Pakan berjamur atau
terlalu muda, bakteri, virus dan protozoa.
Gejala
a. Kotoran
encer dan warnanya hijau terang/hijau gelap sampai hijau kekuningan.
b. Kambing
lemas, bila dibiarkan dapat menyebabkan kematian.
c.
Bulu-bulu sekitar dubur kotor akibat kotoran.
Penanganan
a.
Pisahkan kambing sakit dari kambing sehat.
b. Berikan
larutan oralit, larutkan 2 sendok makan garam + 2 sendok makan gula dalam 2,5
liter air dingin yang sudah dimasak.
c. Bila
keadaannya tidak membaik segera hubungi petugas kesehatan hewan (dokter hewan).
Pencegahan
a. Hindari
pemberian pakan yang menyebabkan diare.
b. Jagalah
kandang tetap bersih.
4.
Keracunan
Penyebab
Tanaman beracun atau
tanaman yang tercemar pestisida.
Gejala
Mulut berbusa,
kejang-kejang, muka kemerahan dan bengkak, diare berdarah, dan kematian
mendadak.
Penanganan
a. Berikan
air kelapa.
b. Berikan
norit 2-3 tablet.
c. Hubungi
petugas kesehatan hewan (dokter hewan).
Pencegahan
a.
Jangan menggembalakan kambing di tempat yang banyak tanaman beracun.
b. Jauhkan
kambing dari sawah atau ladang yang sedang dipupukan atau disemprot pestisida.
5. Kembung
Perut
Penyebab
Gas yang ditimbulkan
oleh makanan (rumput muda).
Gejala
Perut sebelah kiri
membesar, napas pendek dan cepat, tidak mau makan.
Penanganan
Berikan larutan gula
merah dan asam jawa, keluarkan gas dengan cara mengurut-urut perut kambing.
Pencegahan
Jangan diberi rumput
muda.
B. OBAT
TRADISIONAL UNTUK TERNAK KAMBING
1.
Meningkakan stamina / daya tahan tubuh / stress
Ternak kambing yang
habis dari perjalanan jauh, perubahan musim dan masih dalam proses adaptasi
atau penyesuaian lingkungan baru kambing akan mengalami penurunan stamina, daya
tahan tubuh dan stress yang tinggi, sehingga dapat menyebabkan ternak kambing
mudah terserang penyakit bahkan berakibat pada kematian.
Tanda klinis :
Kambing menjadi lesu
dan tidak bergairah, nafsu makan berkurang bahkan hilang dan kambing terlihat
sering duduk-duduk.
Pencegahan :
Tempatkan kambing pada
kandang/lokasi yang teduh, hindari kegaduhan atau kegiatan yang membuat ternak
kaget, berikan pakan sesuai daerah asal (ramban atau dedaunan yang sudah layu ±
3 jam).
Ramuan yang dapat
dipilih :
a.
Larutkan gula merah ¼ kg dicampur asam jawa secukupnya. Jamu ini diberikan
setelah kambing sampai di kandang atau dari perjalanan jauh (pra droping),
cuaca di sekitar kandang memburuk (terik panas/hujan) dan pada saat satu bulan
pertama droping/adaptasi. Jamu ini diberikan 1 (satu) minggu satu kali dan dua
hari berturut-turut sesaat setelah droping.
b. Madu ¼
gelas dicampur dengan kuning telur itik 1 butir. Berikan jamu ini dengan cara
diminumkan.
2.
Meningkatkan nafsu makan
Dengan meningkatnya
nafsu makan kambing maka produktifitasnya akan meningkat dan ternak dapat
terjaga stamina, daya tahan tubuh, strees dan penyakit. Untuk itu, upaya
meningkatkan nafsu makan perlu terus dilakukan.
Ramuan yang dapat
dipilih :
a. Daun
talas 3 lembar dan garam dapur 3 sendok makan direbus selama 15 menit. Daun
yang sudah matang dijadikan untuk tiap ekor kambing.
b. Kencur
segar 1 ons, diparut dan dicampur kuning telur ayam 1 butir, jamu ini diberikan
setiap 3 hari sekali sampai kondisi makan kambing normal.
c.
Mentimun 2 buah diparut, lalu dicampur garam dapur, asam jawa, terasi dan air
secukupnya. Ramuan ini siap diberikan pada kambing untuk sekali pemberian.
d. Daun
buni 5 lembar, lengkuas sebesar ibu jari, terasi dan garam dapur secukupnya
ditumbuk hingga halus lalu ditambahkan air secukupnya. Ramuan ini diperas dan
airnya disaring dan diberikan pada 2 ekor kambing.
e. Pucuk
daun durian 5 lembar, daun buni 5 lembar, daun dadap serep 5 lembar, terasi dan
garam dapur secukupnya kemudian bahan ini dihaluskan. Tambahkan sedikit air dan
airnya diperas. Air perasan ini diberikan pada 2 ekor kambing.
3. Perut
kembung (tympani / bloat)
Kembung disebabkan
oleh penimbunan gas dalam perut akibat proses fermentasi berjalan cepat.
Tingginya akumulasi gas menekan organ dalan tubuh sehingga menimbulkan
kesakitan, pernapasan dengan mulut terbuka atau frekuensi pernapasan tinggi,
serta frekuensi buang air besar dan kencing meningkat.
Agar terhindar dari
perut kembung, hindari pemberian pakan kambing sebagai berikut :
a)
Pakan hijauan yang masih terlalu muda, banyak mengandung air atau terlalu
basah, baik terkena air hujan atau embun. Maka sebaiknya kambing diberi pakan
hijauan yang sudah kering dari embun pagi.
b)
Pakan dari bahan pakan yang mudah dan cepat difermentasi seperti kol, lobak dan
wortel secara berlebihan.
c)
Pakan biji-bijian yang tergiling halus terlalu banyak, tetapi kurang mendapat
hijauan berserat.
d)
Pakan leguminosa (daun kacang-kacangan) terlalu banyak.
e)
Bila keadaan memaksa, hijauan sebaiknya diberi percikan minyak kelapa.
Tanda klinis :
a)
Kambing merasa gelisah, sakit, dan sulit bernapas.
b)
Perut bagian kiri mengalami pembesaran yang bila ditepuk akan berbunyi seperti
bedug/gendang.
c)
Punggung membungkuk, denyut jantung melemah, selaput lender mulut kebiruan.
d)
Ternak jatuh dan susah bangun lagi, bila dibiarkan ternak dapat mati mendadak.
Pengobatan jamu :
a. Minyak
nabati (minyak kelapa, minyak kedelai, atau minyak sawit) sebanyak 100-200 ml
(sekitar ½ – 1 gelas) dengan cara dicekok.
b. Kambing
dicekok 200 cc “sprite/soda”, lalu perut yang kembung sebelah kiri dibalur
dengan bawang merah hanlus dan sudah dicampur dengan minyak angin. Bila angin
sudah keluar melalui anus, kedua kaki depan diangkat ke atas sambil sisi perut
dijepit dengan kaki kita. Mulut kambing harus selalu terbuka, dengan cara mulut
kambing disumbat dengan kayusecara melintang dan usahakan kambing tetap
berdiri. Dengan cara ini semua timbunan gas dalam perut akan keluar.
c. Bagian
anus kambing ditusuk dengan tangkai daun papaya yang ujungnya sudah diolesi
minyak goreng agar tidak melukai dinding anus. Setelah itu kedua sisi perut
kambing dijepit sehingga gas akan keluar melalui tangkai daun papaya.
4.
Kudis/Kurap (Scabies)
Kudis atau kurap
disebabkan oleh tungau Sarcoptes scabei, Psoroptes communis var.ovis dan
Chorioptes ovis. Tungau ini mudah menular ke ternak lain.
Tanda klinis :
a)
Kulit tampak bercak-bercak merah yang membentuk bisul sehingga mengalami
kekakuan, penebalan dan bersisik.
b)
Ternak menggosok-gosokkan bulunya ke dinding kandang karena gatal, bulu rontok.
c)
Ternak kurus, nafsu makan berkurang, kekurangan darah dan produksi susu
menurun.
Pencegahan :
a)
Sanitasi kandang dan penyemprotan pada kandang yang tercemar atau pernah
terdapat ternak kudisan.
b)
Ternak sakit dipisahkan dari yang sehat dan hindari kontak langsung dengan
ternak sehat.
Pengobatan :
a. Ternak
terlebih dahulu dimandikan dengan disikat dan dengan sabun antiseptik/deterjen.
b. Oli bekas 1
liter, minyak goreng 1/3 gelas, minyak tanah 1/3 gelas, garam, kapur barus,
kapur ajaib, bawang merah 5 , siung, bawang putih 5 siung, belerang 1 ons.
Semua bahan dihaluskan dan dicampur menjadi satu sampau rata, dioleskan setiap
3 hari sekali sengan menggunakan sabut kelapa sampai keropeng mengelupas.
c. Permukaan
kulit yang sakit digosogkan campuran serbuk belerang, kunyit dan minyak kelapa
yang dipanaskan setiap 2 hari sekali.
d. Kulit yang
sakit diolesi dengan oli bekas secara teratur seminggu sekali. Pengobatan
dengan oli bekas dari kendaraan yang sidah menempuh jarak 1.000 km paling
efektif karena pertumbuhan bulu dan perbaikan kulit sangat baik dibandingkan
dengan menggunakan belerang.
e. Lengkuas,
daun ketepeng kerbau dan garam dapur dihaluskan dan dioleskan pada bagian kulit
yang terserang kudis.
5. Mata Belekan
(Pink eye)
Kambing yang terserang
belekan aktivitasnya akan terganggu ini disebabkan oleh trauma akibat tertusuk
ujung rambut, debu dan duri. Walaupun demikian penyakit ini dapat disebabkan
oleh bakteri, virus, Chlamidia dan Ricketsia.
Tanda klinis :
a)
Mata mengeluarkan air, tertutup dan berkedip-kedip.
b)
Mata membengkak,§ merah, kemudian keruh dan timbul borok pada selaput bening
hinga mengalami kebutaan.
Pencegahan :
a)
Kebersihan kandang§ dijaga/sanitasi, pisahkan ternak yang sakit.
b)
Pakan dipotong pendek agar§ tidak melukai mata.
c)
Memandikan§ kambing 1 bulan 2 kali pada waktu cuaca cerah.
Pengobatan :
Mata ternak dicuci
dengan air hangat.
Bahan; air teh basi 1
gelas, daun sirih 10 lembar dihaluskan, garam 1 sendok makan. Bahan dicampur
menjadi satu, semprotkan pada mata setiap pagi. Pengobatan ini dilakukan setiap
hari hingga sembuh.
6. Mencret
(Diare)
Mencret terjadi karena
adanya gangguan pada saluran pencernaan yang disebabkan oleh bakteri, makanan
rusak, serta lingkungan atau udara dingin.
Tanda Klinis :
a)
Feses atau kotoran kambing berwarna hijau muda, hijau mengkilap, hijau
kekuningan, hijau kemerahan atau hijau kehitaman.
b)
Ternak tampak lesu, lemah dan pucat.
Pencegahan :
a)
Hindari hijauan§ kacang-kacangan atau daun muda secara berlebihan.
b)
Jaga sanitasi kandang.
Pengobatan jamu :
Ternak lebih banyak
diberi hijauan daun jambu biji, daun bambu muda dan daun buni.
Daun jambu biji 5
lembar, garam dapur 2 sendok makan, air kelapa 1 gelas. Bahan dicampur menjadi
satu, berikan 1/3 gelas selama 3 hari berturut-turut.
7.
Keracunan
Tanda-tanda keracunan
ialah mulut berbusa, kejang, kebiruan pada selaput lendir dan terkadang mati
mendadak. Ternak jangan diberi hijauan beracun seperti, daun singkong dan daun
dadap serep.
Pengobatan :
Minyak kelapa 1 gelas,
air kelapa muda 1 gelas, garam 3 sendok makan, asam jawa secukupnya. Campur
semua bahan sampai rata berikan pada ternak sebanyak 1/2 gelas. Berikan 3x
dalam sehari.
Bila ternak keracunan
insektisida, kambing diberi air minum santan kelapa hangat 1 gelas.
8. Kaki
Pincang
Biasanya kambing
pincang karena terperosok/terjepit lantai kandang.
Kambing yang pincang
dapat diobati dengan ramuan daun sereh. Seikat daun sereh ditumbuk sampai
lembut, lalu dibalutkan pada kaki. Agar tidak lepas ramuan ini diikat dengan
perban atau potongan kain. Pembalutan ini di ganti setiap 3 hari sekali sampai
sembuh.
9.
Cacingan
Cacing yang banyak
menimbulkan kerugian pada kambing adalah cacing Haemonchus contortusi. Cacing
ini hidup sebagai parasit di pencernaan kambing menghisap sari makanan, cairan
tubuh dan darah, serta mengeluarkan racun yang mengakibatkan kambing menjadi
lemah dan lesu.
Tanda klinis :
a)
Kambing terlihat kurus, lemah, pucat,§ bulu berdiri dan kusam.
b)
Kambing diare, nafsu makan berkurang, perut membesar dan produksi susu menurun.
Pengobatan jamu :
a)
Bahan; buah pinang tua sebanyak 2 buah, gula jawa 2 sendok makan, daun tembakau
5 lembar, serbuk getah papaya muda 1 sendok makan.
b)
Haluskan semua bahan dan dicampur menjadi satu sampai rata. Berikan pada ternak
bebesar ibu jari tangan. Berikan dengan jadwal hari ke-1, hari ke-5, dan hari
ke-10.
10. Meningkatkan
libido pejantan
Agar dapat mengawini
betina sebagai pemacek, pejantan membutuhkan perawatan intensif. Selain diberi
cukup pakan, juga perlu diberi obat penyehat tubuh dan penambah gairah
kejantanan.
Beberapa ramuan
berikut dapat dipilih;
a. Madu ¼ gelas
dicampur dengan kuning telur itik 1 butir. Berikan jamu ini dengan cara
diminumkan.
b. Lada 100 gr
disangrai sampai kering, lalu ditumbuk hingga menjadi bubuk halus. Bubuk lada
ini dicampur kencur parut 0,5 kg, kuning telur 5 butir dan madu 1 sendok makan
hingga terbentuk adonan kental. Adonan dibentuk butiran sebesar ibu jari dan
dijemur samapi kering. Sebanyak dua butir diberikan sehari sebelum digunakan
sebagai pejantan dan sesaat setelah digunakan.
11. Keropeng di mulut
(Orf)
Keropeng dimulut
sangat menular ke ternak lain bahkan dapat menulari manusia (bersifat
zoonosis). Orf disebabkan oleh virus Parapoxvirus.
Bahan; kapur
sirih, biji pinang, dan kunyit dengan perbandingan 2 : 2 : 1.
Pembuatan; semua
bahan dicuci besihkan dan dihaluskan sampai berentuk pasta.
Pengobatan; pasta
yang sudah jadi dapat diberikan dengan dioleskan tampa harus mengelupas
keropeng.
12. Kutu
Kutu hidup dan
bertelur di kulit ternak. Kutu ini menghisap darah sehingga mengakibatkan
gatal, lemah, kekurangan darah, dan ternak mudah terserang penyakit lain
terutama scabies.
Beberapa ramuan
berikut dapat dipilih untuk menghilangkan kutu;
a. Daun mimba 5
lembar, daun tembakau 5 lembar, dan biji sirsak 10 butir ditumbuk halus, lalu
dicampur air 20 liter. Ramuan ini disaring dan airnya digunakan untuk membilas
kambing yang sudah dimandikan atau di semprotkan ke seluruh badan ternak.
b. Buah pinang
yang muda sampai hijau sebanyak 20 biji di haluskan dan dicampur dengan kapur
semut (kapur ajaip). Ramuan ini di campur dengan air 5 liter dan di balurkan ke
seluruh tubuh ternak.
13. Meningkatkan
produksi susu
Beberapa ramuan
berikut dapat dipilih untuk meningkatkan produksi susu;
a. Daun katu 3
genggam halus, daun pepaya muda 3 genggam halus, ½ kg jahe, ¼ kg asam, 3 butir
telur, garam 1 sendok makan. Jahe diambil sarinya, asam diambil sarinya,
dicampur dengan garam,telur, daun katu dan pepaya. Berikan setiap hari sebanyak
¼ gelas dengan dicekokkan, selama produksi susu menurun.
b. Daun papaya
muda dan daun katu direbus selama 15 menit dan diberi garam dapur secukupnya.
Ramuan ini diberikan sebagai pakan 3 hari sekali dari mulai 1 bulan sebelum
kelahiran sampai 2 bulan kelahiran.
14.
Korengan/belatungan (Myasis)
Korengan/belatungan
pertama biasanya disebabkan oleh luka karena kandang yang tidak nyaman dan juga
pada ternak betina setelah melahirkan karena sisa darah yang tidak dibersihan
atau pada anak baru lahir karena tidak diberi antiseptik/anti lalat di bagian
pusar.
Beberapa ramuan
berikut dapat dipilih;
a.
Luka/koreng dibersihan dengan air, kemudian di beri dengan tembakau yang sudah
dibasahi dan ditutup dengan perban dan diganti setiap hari sampai belatung
keluar.
b. Luka
yang sudah belatungan disiram dengan minyak kayu putih kemudian di sumbat dengan
tembakau yang sudah dibasahi dan dibalut dengan perban.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar