BIASAKAN PROFESSIONAL MERENUNG PER HARI SATU (1) JAM SAJA
by :
FOUNDATION PETUAH ORANG TUA PEDULI INTERNET DATA ELECTRONICS (POPI/DE)
NGO LEMBAGA MASYARAKAT PEDULI INTERNET DATA ELECTRONICS (P3IDE)
FOUNDATION - NGO LEMBAGA MASYARAKAT PEDULI KUALITAS
Banyak tokoh besar yang suka menghabiskan waktunya sendirian dan merenung di tempat-tempat yang tenang. Dalam buku KAIZENMEIJI karya Nuky Rusianto, Dalam buku Quantum Ikhlas karya Erbe Sentanu, Think and Grow Rich karya Napoleon Hill, The Secret-nya Rhonda Byrne, Sinergi Spiritual Semesta dari Kang Zen, dan begitu banyak buku motivasi lainnya, ketenangan hati dan pikiran adalah kunci perubahan besar dalam diri setiap orang. Ketenangan dan kedamaian adalah bahan bakar dalam mewujudkan cita.
Meremehkan bayi, mengabaikan masalah terkecil (menumpuk menjadi tekanan tak terkendali semacam bom waktu bertekanan luar biasa) dan menyepelehkan hak mengundang serta diundang terhadap seseorang, berakibat menghinakan diri anda sendiri. Itulah diri anda sebelum anda menjadi diri anda sendiri seperti saat ini. (KaizenMeiji, 2015)
Mengemudikan kendaraan (beremisi) di sebelah kiri maupun mengemudikan kendaraan (beremisi) di sebelah kanan. Keduanya merupakan hal yang terbaik menurut kebiasaan untuk tujuan terbaik. Kesuksesan bukan seperti membalikkan telapak tangan, diperlukan latihan dan kebiasaan menjadi orang baik dalam masyarakat madani yang baik. Sedikit saja waktu setiap hari perlu kita luangkan untuk merenung (attitude perilaku yang seharusnya) sebelum (akan) dan sesudah mendatangkan berbagai manfaat pencapaian sukses banyak professional terbaik di seluruh dunia dan tetap menjaga relevansi tindakan bersebab maupun berakibat baik serta menghindari berburuk sangka dalam keseharian. (KaizenMeiji yang terukir berbentuk PATUNG seorang manusia sedang membaca Kitab Suci).
Mengemudikan kendaraan (beremisi) di sebelah kiri maupun mengemudikan kendaraan (beremisi) di sebelah kanan. Keduanya merupakan hal yang terbaik menurut kebiasaan untuk tujuan terbaik. Kesuksesan bukan seperti membalikkan telapak tangan, diperlukan latihan dan kebiasaan menjadi orang baik dalam masyarakat madani yang baik. Sedikit saja waktu setiap hari perlu kita luangkan untuk merenung (attitude perilaku yang seharusnya) sebelum (akan) dan sesudah mendatangkan berbagai manfaat pencapaian sukses banyak professional terbaik di seluruh dunia dan tetap menjaga relevansi tindakan bersebab maupun berakibat baik serta menghindari berburuk sangka dalam keseharian. (KaizenMeiji yang terukir berbentuk PATUNG seorang manusia sedang membaca Kitab Suci).
Bolehlah kita menoleh pada yang terbaik untuk mengambil suatu makna penting guna mematangkan prinsip "Ilahi Magsudhi Ilahi Magribi". Tuhan (Allah S.W.T) tidak pernah tidur yang ada di sisi manapun belahan bumi yang sempit ini. Bukalah CAKRAWALA kita agar kita selalu terbiasa menjadi manusia yang mampu beradaptasi dan berwawasan maju dengan menerima dan membuat selubung kemajuan sebagai selimut ketangguhan dan kejayaan generasi mendatang (janganlah egois untuk manfaat kita sendiri). Sekecil kebaikan (sekecil apapun itu) inzaAllah Samudera anugerah Ilahi menyelimuti keseharianmu. (KaizenMeiji, 2015)
Nabi Isa A.S dan Nabi - Rosulallah S.W.T serta Khalifah Termasyur di zamannya selalu menempatkan asistennya pada porsi sesuai kemampuan dasar dan keahliannya, jika itu tidak dilakukan sebuah bangunan, organisasi maupun negara, hanya tinggal menunggu waktu yang memiliki masa singkat ini menelannya, menghilangkan kepercayaan umat, menggelincirkannya ke tempat yang dijauhi dari amanah tindakan tanpa selimut hidayah (mendustakan wahyu), tanpa kerja keras empiris, tanpa nalar yang rasional, menurunkan wibawa dan menghancurkan pondasi yang dirancangnya sendiri. Sederhana, singkat dan pasti bahwa Yang Maha ESA menempatkan para malaikatnya dan membatasi wewenangnya serta memerintahkannya secara selaras dalam keharmonisan sepanjang masa. Percaya dan Yakin sebagai pondasi mutlak kesejatian. "Praktek dan Beribadah harus seimbang serta mengetahui bahwa Yang Maha ESA tidak pernah berbohong bagi mereka (manusia) yang berpikir dan sering merenungkannya" (KaizenMeiji, 2015)
Hindari untuk terburu - buru, gegabah, grusah - grusuh, kesusu, serampangan dan cepat namun tidak tepat, jika hal tersebut sering dilakukan seseorang / manusia itu bukan diri anda sebenarnya. Itulah "Syetan". Perhatikan perilaku hewan misalnya Elang, Singa atau Aligator (ESA) terganas di muka bumi ini. Mereka (Hewan) tentu berpikir sebelum mengasah ilmu yang diperoleh dari petualangan induknya maupun koloninya agar bisa bertahan. Walaupun evolusi, revolusi dan mutasi masih mendominasi dalam tahap pengembangan ilmunya. Budaya dan kecerdasan manusia tetap sebagai kunci mati bahwa manusia lebih unggul dari berbagai sisi. Professional sangat penting meluangkan satu (1) jam saja setiap hari untuk merenung di tempat biasa beliau berdiam diri untuk mencapai dan mensinergikan netranya dengan kesejatian Ilahi. Jika tidak tersedia maka cari, bangun dan alokasikan tempat bertenang diri itu (KaizenMeiji, 2015)
Ketenangan dan kedamaian terjadi saat diri seseorang berada dalam kondisi Alfa. Di sinilah zona ilahi, zona ikhlas, zona pas menyerahkan segala urusan pada Sang Maha. Seringlah berkunjung zona ini. Tenang, damai.
Tingkat optimum untuk otak berpikir adalah 10 Hz (Alfa), yang merupakan frekuensi optimum untuk melatih kecerdasan semua indra manusia dan pintu masuk ke hati (bawah sadar). Hanya 10% yang sanggup berpikir di frekuensi ini secara alami, selebihnya perlu dilatih untuk itu. Jose Silva, founder Silva Mind Method.
Simaklah ucapan Dr. F Noah Gordon; gelombang Alfa adalah kondisi rileks yang merupakan "rumah pembelajar sebenarnya" di mana kita dapat belajar dengan menyenangkan tanpa harus bersusah payah.
Nabi Muhammad SAW. melakukan khalawat (pengasingan) dan tahannuts (menyendiri) mencari pencerahan di Gua Hira di atas bukit. Membudaya serta melambangkan "Garis Semedi Bermakota" teramati sebagai tujuh (7) dimensi terindah (KaizenMeiji, 2015). "Ilahi Magshudi Ilahi Magribi". InzaAllah.
Nabi Mussa A.S. pun mendapat 10 perintah suci tatkala menyendiri di atas bukit. Bahkan sampai berdialog dengan Tuhan, yang kemudian diabadikan dalam berbagai kitab suci agama samawi.
Leonardo da Vinci sering merenung dan berpikir di pinggir hutan yang tenang di desanya sambil memerhatikan hewan-hewan dan alam sekitarnya.
Ibnu Sina sejak kecil sering merenung di mesjid sampai pagi.
Newton kejatuhan apel waktu sedang merenung dan menemukan teori gravitasi universal.
Einstein juga suka merenung. sejak kacil dia memang pemalu dan lebih suka menyendiri. Tempat favoritnya adalah di atas bukit yang ada di dekat tempat tinggalnya di Munich, Jerman.
Napoleon dan Hitler sering diejek "anak kampung" oleh teman-teman sekelasnya dan juga lebih suka menyendiri dan merenung.
Positif atau negatif, perenungan mampu menciptakan ketajaman pikiran yang ekstrem. Berikan diri Anda waktu, misalnya satu jam sehari atau satu hari seminggu untuk sedikit menjauhkan diri dari dunia sehari-hari. Lalu anda bisa bebas mengembangkan imajinasi serta impian-impian besar Anda. Anda juga bisa mengevaluasi hidup Anda. Apa yang sedang Anda lakukan dan akan kemana tujuan hidup Anda. Siapa tahu, Anda akan mendapatkan inspirasi-inspirasi besar.
Sumber: DESERTASI, OBSERVATION dan AL QURAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar